Minggu, 13 Februari 2011

Nama : Putri Utami R.
Kls Smstr : A/III
Universitas Pakuan
FKIP
Pbs Indonesia
Ttl : Medan 14 Juli 1991

Rabu, 09 Februari 2011

Kumpulan Novel

BAB III
ISI

3.1 Sinopsis
    Novel ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang perempuan Indo-Belanda yang bernama Maharani. Maharani menjalani hidupnya yang tiba-tiba berubah dari seorang putrid menjadi seorang yang tidak memiliki daya dan upaya. Ia harus merelakan dirinya menjadi pemuas nafsu para tentara jepang.
Semua berawal setelah kematian ibunya ketika ayah Maharani menikah kembali dengan seorang janda bernama Sari. Ibu tiri dan moetiara adik tirinya bukanlah orang baik-baik. Mereka hanya menginginkan harta Ayah Maharani. Mereka sering memperlakukan Mahrani dan saudara angkat Maharani yang bernama Arik dengan semena-mena di belakang Ayahnya. Bahkan mereka tega membunih Sang jendral dengan menaruh racun pada makanannya. Semua ini mereka lakukan semata-mata mereka ingin menguasai seluruh harta keluarga Maharani, dengan kematian Ayahnya maka Maharani semakin tak berdaya. Ia berubah dari seorang putrid  menjadi seorang pembantu di rumahnya sendiri.
Sedangkan Arik selalu setia menemani Maharani di pulangkan ke orang tua aslinya di Yogyakarta. Maharani sangat terpukul dengan hal itu. Setelah kepergian Arik, Ibu dan saudara tirinya semakin menunjukan perangainya yang buruk terhadap Maharani. Hari-hari ia lalui serasa berat baginya. Kabar perlakuan semena-mena ibu dan adik tirinya sampai kepada Yanoear. Yanoear adalah teman Maharani , ia seorang Indo-Cina. Maharani bukan hanya berteman dengan dengannya tetapi ia juga memendam rasa suka terhadap Yanoear tetapi ia tak berani untuk mengungkapkannya. Sama halnya dengan Yanoear.
          Yanoear lalu pergi kerumah Maharani. Tak dipungkiri sesampainya di sana ia sangat terkejut. Maharani yang dahulu bersih , cantik, anggun dengan gaun belandanya kini ia lusuh, tak berdaya dengan kebaya yang takkalah lusuhnya. Ia menghampiri Yanoear dengan membawa nampan dan segelas air, kepalanya menunduk seolah ia tak ingin memperlihatkan bahwa ia sangat menderita. Yanoearingin sekali menolong Maharani tetapi ia takpunya hak untuk itu.
          Meskipun keadaan Maharani berbeda dengan dahulu ketika Ayah dan ibunya masih hidup. Ia tak begitu saja menatapi nasibnya, ia tetap seperti Maharani yang dulu yang peka terhadap perubahan keadaan. Setiap hari ia mendengarkan radio dan menyimak berita-berita yang disiarkan. Suatu hari disiarkan bahwa Belanda menyerah pada sekutu yang berarti Indonesia jatuh ketangan jepang. Keesokan harinya tentara jepang telah masuk ke Idonesia. Mereka menyisir setiap tempat dan mengamankan semua orang yang berdarah Belanda termasuk Maharani ke sebuah kemp di Bogor.
          Keadaan di Kamp tidak lebih baik atau lebih buruk dengan keadaan suatu maharani tinggal bersama ibu dan adik tirinya. Disana ia menjadi pembantu juga. Pada saat di kamp ia bertemu dengan nyonya Shopia, ia adalah seorang wanita pribumi yang memihak Belanda. Pada pesta ulang tahunnyalah ia bertemu dengan Yanoer. Dari pertemuannya ia mengetahui bahwa kematian Ayahnya disebabkan oleh Ibu tirinya. Maharani sangat terkejut ia amat terpukul mendengar hal itu, karena ia tak melihat saat pemakaman Ayahnya.
          Maharani mulai membenci ibu dan saudara tirinya. Kepahitan hidupnya tidak sampai disitu. Para tentara Jepang mengumpulkan gadis-gadis di kamp termasuk Maharani, kemudian mereka di seleksi dari kecantikannya dan kemolekan tubuhnya. Ia pun terpilih. Kemudian ia dan empat orang lainnya yaitu Irene, Jhosepine, Anjelica, dan Diana di giring masuk ke dalam truk lalu dibawa ke sebuah rumah.
          Disana mereka bertemu dengan seorang wanita bernama Lastri ternyata seorang germo, Maharani dan yang lainnya dijadikan Jugun Lanfu. Setiap malam mereka ditugaskan untuk melayani para tentara Jepang disebuah kamar yang sangat kecil, mereka harus melayani 10-15 tentara jepang dalam satu malam. Kemudian di pagi hari mereka diminta meminum cairan yang amat pahit yang dapat mencegah kehamilan. Maharani meminta tuan Takeshi laki-laki yang merenggut keperawanannya untuk meminta kepada nyonya lastri aga ia bias dengan sepenuhnya memiliki rani setiap malam beruntungnya tuan Takeshi menyetujui hal itu. Setelah tawar-menawar maka dicapai kesepakatan bahwa tuan takeshi bias memiliki rani seutuhnya tiga hari dalam seminggu.
          Suatu malam di bulan keenam ketika tuan takeshi mengunjungi rani, ia mengabarkan berita yang mengejutkan dan membahagiakan rani. Berita itu yakni tempat pelacuran itu akan ditutup karena tidaklagi diperbolehkan oleh p-emerintah Jepang. Rani sangat bahagia mendengar berita itu tetapi ia bingung harus pergi kemana.
          Di tempat lain, yakni di Yogyakarta Arik telah tumbuh menjadi laki-laki dewasa, ia hidup dengan segala keterbatasan karena penjajahan Jepang. Ia kemudian memutuskan pergi ke Batavia untuk menemui Maharani tetapi sesampainya disana ia tidak mendapati Maharani, ia hanya mendapati rumah yang dahulu ia tempati bersama Maharani, Jendral, ibu dan saudara tirinya telah habis terbakar. Lalu ia mencari pekerjaan dan akhirnya dengan kegigihnya ia berhasil bekerja dipercetakan. Ketika itu Jepang telah menyerah tanpa syarat. Orang-orang Belanda telah di pulangkan ke kampong halamannya tetapi Rani mau pulang kerumahnya di Batavia. Tetapi setibanya di sana Rani kecewa, ia hanya mendapati puing-puing rumahnya yang habis terbakar. Ia terkenang balok-balaok emas yang di wariskan ayahnya pada dia belum sempat mengambilnya karena jepang lebih dahulu membawanya ke kemp di bogor.
          Disana rani bertemu dengan pak hasan mantan supir ayah rani, lalu ia tinggal bersamanya. Dari pak hasan itulah rani mengetahui rumahnya terbakar oleh ulah ibu dan saudara tirinya, mereka membuat rumah itu menjadi sebuah bar sehingga masyarakat tidak menyukainya dan berbondong- bondong membakar rumah tersebut. Di kemudian hari rani dan pak hasan mendatangi rumahnya. Ia menghampiri bagian belakang rumahnya dan ternyata balok-balok emas itu masih ada walupun sudah berubah bentuk kemudian dengan hartanya ia membeli rumah dan membuka usaha toko roti.
Pada saat itulah rani bertemu dengan Hartomo yang diem-diem menyukainya, yanoer teman lamanya dan arik saudara angkatnya. Dengan pertemuan  ketiga pria itu kisah hidup rani berubah ia di inginkan oleh ketiga pria itu. Tetapi rani rupanya hanya mencari arik saudara angkatnya.Tetapi ternyata arik telah memiliki tunangan. Berapa dilemma menggelayuti maharani saat itu.
Akhirnya maharani memutuskan untuk bertunangan dengan yanoer, tetapi moetiara, saudara tirinya tidak tinggal diam dengan keputusan maharani, dengan kebenciaan dan rasa dendam karena rani telah menjebloskan ibunya kedalam penjara dengan tuduhan pembunuhan. Kecemburuan tiara itu karena ia sangat mencintai yanoer. Maka tiara membuka aib rani yang diketahuinya dari bibi lastri yang tidak lain adalah mucikari pada saat rani menjadi jugun lanfu.
Seketika kehidupan rani berubah, masyarakat yang dahulu menghormatinya kini membenci dan mencelanya. Toko rotinya hancur. Hanya arik lah yang setia di sisinya, ia melindungi rani dari amarah masyarakat.  Tapi malam itu ia telah di perkosa dan ia menyangka arik lah pelakunya. Arik tak menampik malah ia mengiakan agar rani tenang. Mereka berdua berencana menikah. Tetapi lagi-lagi warga menggangu ketentramannya.
Malam itu rani menceburkan dirinya ke sungai karena ia begitu syok setelah mengetahui bahwa yang memperkosanya dan bayi yang kini di kandungnya bukanlah dari arik, melainkan yanoer. Rani hilang ingatan, tetapi arik tenang karena hal itu. Lalu ia membangun ingatan-ingatan baru untuk rani, dan mereka pindah ke amerika.

3.2 Pendekatan Struktural

          Terkadang hidup tak selamanya berjalan baik, apa yang kita pikirkan tak sama yang kita rasa, banyak hal yang harus kita jalani dalam kehidupan hanyandengan kesabaran, keiklasan, dan kekuatan kita dapat menjalani ini semua, karena itu adalah kunci dari segala apa yang kita alami di dunia ini.
          Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan manusia, untuk itu setiap maslah pasti akan ada jalan keluarnya,manusia hanya dapat berdoa dan berusaha dalam menyelesaikannya, hanya dengan kasabaranlah yang pada akhirnya membuat kita bahagia dan mendapatkan apa yang sebenarnya kita inginkan.
          Novel yang berjudul Maharani karya Agnes Jesica ini menceritakan kehidupan para tokoh dan penokohan seperti, Maharani karakternya lembut, ramah, cerdik dan baik hati, Jendral orangnya bijaksana, ibu maharani orangnya penyayang, Ibu tiri (sari ) orangnya gila harta dan licik, saudara tiri (mutiara) orangnya penendam,licik, dan syirik, arik orangnya setia dan idealis, yanoer orangnya setia dan ramah, hartono orangnya ramah, lastri orangnya jahat dan mementingkan diri sendiri sedangkan ibu Sophia orangnya baik hati dan ramah.
Latar atau Setting dalam novel ini yaitu di rumah maharani ( Batavia), kemp( Bogor), serta asrama dan sekolah.
Alur yang digunakan pada novel  maharani  menggunakan alur maju. Karena menceritakan awal mula maharani mengalami nasib yang sangat memilukan dan mengharukan sampai maharani mendapatkan penghidupan yang baru dan lebih baik,
Tema yang di angkat oleh novel maharani adalah tentang kemanusiaan yang menitikberatkan kepada eksplotasi wanita.
Amanat dalam novel ini mengandung bahwa sebagai wanita kita jangan menyerah kepada keadaan. Kita harus berjuang melawan keadaan atau setidaknya membuat keadaan kita lebih baik dari keadaan yang lainnya. Selain itu, kita sebagai manusia harus menghargai sesama, karena setiap manusia memiliki hak yang sama untuk mendapakan perlindungan terlebih kepada wanita. Walaupun wanita dikatakan sebagai mahluk yang lemah atau mahluk kedua dari laki-laki, wanita pun memiliki hak yang sama yakni mendapatkan hidup yang tentram, kebebasan dan lain-lain, Jangan karena wanita di pandang sebagai mahluk yang lemah maka mereka boleh saja dieksploitasi sedemikian rupa hal itu sangat tidak dibenarkan.
Dalam novel ini penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Adapun unsur instrinsik dalam novel ini terdapat nilai-nilai moral yang dilanggar. Hal ini terlihat jelas dengan latar waktu pada novel tersebut Yakni pada saat penjajahan jepang. Dimana pada saat itu hak asasi manusia benar-benar direnggut atau di rampas.
Toko utama pada novel maharani, yaitu maharani mengalami perampasan hak-haknya sebagai manusia dan kebebasannya. Yang di lakukan oleh ibu dan saudara tirinya, serta orang jepang dan ibu lastri.
Kehidupan zaman sekarang sangat berbeda  dengan kehidupa dahulu, dimana kehidupan dahulu hak asasi manusia benar-benar dirampas dan yang berkuasa seenaknya saja memperlakukan orang yang tidak mempunyai kedudukan ataupun materi, itu yang dialami maharani toko utama dari novel ini, semenjak ibu kandungnya meninggal hidupnya berubah drastis. Lebih-lebih ketika Ayahnya menikah lagi dan ia mempunyai ibu tiri, serta kakak tiri hidupnya seakan tidak akan bahagia, dia selalu disiksa dan dijadikan pembantu dirumahnya sendiri oleh ibu tirinya. Dan yang lebih membuat maharani menderita ketika tentara jepang menjajah daerahnya dia dijadikan wanita penghibur yang melayani lelaki yang tak berperikemanusiaan sehingga seenaknya saja memperlakukan dia. Tapi itu lah hidup semua harus di jalani walaupun menyakitakan kesabaran, keiklasan, dan kekuatan menjadikan tokoh maharani sangat patut kita contoh. Segala macam halangan dihadapi maharani dengan sabar yang pada akhirnya dia menemukan seseorang yang benar-benar menerima dia apa adanya dan memberikan maharani kehidupan yang lebih baik.